Seorang gadis desa
yang lugu hendak merantau ke kota, dibekali pesan oleh Si Mbok. “Nduk,
kalau kamu ke kota dan kebetulan ada jodoh, Si Mbok pesen, carilah
pasangan yang setia, bisa mengelola uang, dan harus perjaka ting-ting.”
Berangkatlah sang gadis ke kota. Beberapa bulan kemudian dia kembali ke desanya untuk meminta doa restu akan menikah.
“Si Mbok… saya sudah dapet jodoh seperti pesen Si Mbok.” Sang gadis
menceritakan kepada Si Mbok tentang pacarnya. “Kalo jalan-jalan keliling
kota, dia selalu nggandeng, mbelai-belai saya. Itu kan artinya setia ya
Mbok?”
Si Mbok mengangguk tanda setuju.
Sang gadis
meneruskan, “Suatu hari karena kemalaman dan kehujanan kami mencari
tempat berteduh dan menginap, jodoh saya ini bilang berteduh ke motel
saja. Dan supaya hemat, sewa kamarnya satu saja. Ini kan artinya dia
bisa hemat ya Mbok?”
Dengan terbata-bata bingung Si Mbok mengangguk.
Sang gadis masih meneruskan lagi “Di situ lah Si Mbok, baru saya tahu kalau jodoh saya itu masih perjaka ting-ting….”
“Hah?” sergah Si Mbok. “Gimana sih Nduk kok kamu bisa bilang begitu?”
“Mmm… anunya masih baru… masih dibungkus plastik Mbok!”
Sumber : Matt Pengky