Para peneliti yang mempelajari kecenderungan
penggunaan salah satu sisi tangan pada manusia telah sepakat bahwa sisi tangan
pilihan (kanan atau kiri), kemungkinan besar ditentukan oleh penyebab biologis
dan merupakan faktor genetis yang
diwariskan secara turun-temurun. Mereka berpendapat bahwa perkembangan manusia
sebagai makhluk sosial mengharuskan manusia saling berinteraksi
antara sesamanya dan meningkatkan kemampuan verbal dan bahasa mereka untuk
mendukung interaksi tersebut. Hal ini tentunya memerlukan perkembangan belahan
otak kiri yang memadai, karena seperti kita ketahui, kemampuan verbal dan
bahasa lebih banyak diatur oleh belahan otak bagian kiri. Karena otak kiri ini
juga mengontrol gerakan tubuh bagian kanan, terutama gerakan tangan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan bahasa tertulis, sehingga kebanyakan orang di
dunia ini (sekitar 85%) akan lebih cenderung menggunakan tangan kanan mereka.
Lantas mengapa
masih terdapat manusia (sekitar 15%) yang bertangan kidal? Teori genetis yang
dikemukakan di atas menjelaskan kecenderungan penggunaan salah satu sisi tangan
diatur oleh sebuah gen yang memiliki sepasang alel (dua manifestasi dari sifat
gen di lokasi genetis yang sama). Alel tersebut adalah alel gen D (singkatan
dari dextra, bahasa latin yang berarti kanan) yang membawa sifat gen dari individu bertangan
kanan. Dan alel yang lainnya adalah alel gen S (singkatan sinistra, berarti
kiri).
Jika seorang
individu memiliki pasangan alel DD,
maka orang tersebut akan bertangan kanan. Ketika individu memiliki pasangan
alel DS, ia dapat menjadi individu yang bertangan kanan atau dapat pula
bertangan kidal karena kedua alel ini memiliki sifat yang sama kuat
dan tidak saling menutupi, jadi tergantung dari pilihan dan kebiasaan individu
tersebut untuk menjadi orang yang bertangan kanan atau kidal. Dan yang
terakhir, orang yang bertangan kidal adalah individu yang memiliki pasangan
alel SS.
Teori ini dapat
menjelaskan kenapa kebanyakan orang bertangan kanan. Hal ini dikarenakan alel
gen D lebih banyak dijumpai sehingga lebih banyak diwariskan sebagai bagian
dari warisan genetis individu. Di sisi lain teori ini juga dapat
menjelaskan tentang keberadaan anak
bertangan kanan dalam keluarga dengan orang tua kidal dan juga sebaliknya yaitu
adanya anak kidal dalam keluarga dengan orang tua bertangan kanan.
Karena, misalnya saja pasangan orang tua yang sama-sama memiliki alel DS (dapat
bertangan kanan atau dapat pula kidal) akan memiliki anak dengan 4 kemungkinan
kombinasi pasangan alel yaitu DD (bertangan kanan), DS (dapat bertangan kanan
atau dapat pula kidal) dan SS (kidal).
Selain karena
faktor genetis di atas, kecenderungan penggunaan salah satu sisi tangan juga
dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti faktor budaya, lingkungan dan sosial.
Karena seperti dijelaskan di atas, individu dengan pasangan alel DS memiliki
peluang untuk menjadi bertangan kanan atau menjadi kidal sama besarnya. Jadi
pilihan individu tersebut mungkin
dipengaruhi oleh kebiasaan keluarga dan lingkungan tempat ia bertumbuh kembang.
Faktor lain seperti cacatnya salah satu tangan juga dapat mempengaruhi pilihan
sisi tangan yang digunakan. Karena seseorang biasanya akan menggunakan sisi
bagian tubuhnya yang lebih kuat untuk melakukan aktifitas.
baca lebih lanjut disini
0 komentar:
Posting Komentar